Tulang bawang Lampung. // rakyat merdekari co . id
Warga meminta CV. Karya Kita untuk bongkar pekerjaan talut irigasi air di duga memperkaya diri dan tidak mengutamakan mutu untuk hasil pekerjaan tersebut. Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina marga provinsi lampung agar dapat turun di lokasi sebelum masyarakat turun ambil tindakan. Pekerjaan dengan nilai Rp. 9.097.640.000 Miliar di kampung bawang Tirto mulyo kecamatan Banjar baru kabupaten tulang bawang provinsi Lampung. Jumat 23 Mei 2025
Salah satu warga yang tidak mau di sebut nama nya sebut saja Jogar 45 tahun sudah berkali kali menyampaikan hal ini ke pekerjaan yang mengerjakan pembangunan lokasi irigasi talut tersebut menyampaikan agar di minta untuk kekutan adukan semen di sesuaikan dengan pasir nya dan susunan batu di perkuat dengan di isi adukan semen dan pasir demi kenyamanan manfaat masyarakat yang menggunakan jalan tersebut agar bertahan lebih lama.
Jogar sudah sampaikan hal ini ke pekerjaan yang mengaduk semen dengan cara manual menggunakan cangkul sangat nampak dan jelas adukan tersebut lebih banyak pasir di bandingkan semen dengan kasat mata terlihat jelas. Keluhan warga sudah berkali kali di sampaikan dan tidak ada respon bagi pekerjaan dan hal tersebut tidak ada perubahan sama sekali. Papar Jogar
Fakta di lapangan terbukti setelah awak media dan LSM team turun Rabu 21/05/2025 Pukul 13:29 WIB. Apa yang di sampaikan warga tersebut dengan kami awak media, sangat di sayangkan pekerjaan tersebut tidak dengan mutu terbaik di duga kuat adukan semen dengan pasir lebih banyak menggunakan pasir dari pada semen. Saat seperti ini masih saja pihak ketiga CV Karya Kita. yang melakukan kecurangan dalam bekerja memperkaya kan diri sendiri tidak mengutamakan mutu dan manfaat untuk masyarakat.
Rekonstruksi dan irigasi dengan nomor kontrak 01/KTR/PPK-K.16/JLN-092/V.03/III/2025. Dengan 180 hari kerja dengan pagu anggaran Rp. 9.097.640.000… Miliar. Saat awak media mewawancarai salah satu pekerjaan yang Engan menyebut nama nya dan Engan menyebut pengawas pekerjaan tersebut saat di tanya apa benar adukan semen harus seperti ini dia Engan menjawab pertanyaan kami awak media.
Lanjut kami pun mencoba mengecek susunan batu yang di buat untuk pondasi air ujan (sering) dengan susunan batu yang membuat kami kawatir apa pekerjaan ini bisa bertahan lebih lama, dengan susunan batu belah di tengah tidak di isi adukan semen hanya di susun batu saja dan pondasi batu tersebut tidak di gali sebagai mana mestinya hanya di susun dari permukaan tanah saja.
Jika dalam waktu dekat ini pihak dari PU provinsi lampung tidak ambil tindakan tegas dan turun ke lapangan jangan sampai publik dan media menduga ini ada main mata dengan pihak ke tiga (3) kontraktor CV. Karya Kita. Apa lagi dalam pekerjaan dengan anggaran sebesar itu dari teknis sampai ke pisik pekerjaan tersebut jauh dari kata Setandar Nasional Indonesia (SNI) di lapangan banyak kejanggalan seolah ada dugaan pihak PU Bina Marga Provinsi tutup mata dan telinga.
Hal seperti ini patut menjadi atensi inspektorat. Kajati provinsi serta rekomendasi dari polri dan KPK untuk bisa memberikan kuasa dalam melakukan investigasi di lapangan dan memproses lebih lanjut sesuai dengan hukum yang berlaku di negara Indonesia.
Dugaan kami pihak ke tiga (3) kontraktor tersebut bukan orang pribumi tulang bawang yang hanya mengutamakan untung yang lebih besar tidak mengutamakan manfaat bagi masyarakat dan warga pengguna jalan tersebut. Pemerintah provinsi Lampung di minta turun dan bila perlu di bongkar ulang pekerjaan tersebut di khawatirkan akan merugikan negara dengan nilai pagu yang besar tapi tidak dengan mutu yang baik jauh dari kata setandar proyek.
Seperti salah satu tokoh warga unit 8 yang tidak mau di sebut nama sebut saja Cak Culai 50 tahun, Kita tidak melarang dan kita dukung sepenuh nya pemerintah provinsi untuk membangun kampung kami ini, hanya saja kami melarang mereka yang bekerja tidak sesuai dengan aturan dan ram yang ada itu kan merugikan utamanya negara dan warga serta masyarakat yang mengunakan jalan tersebut dikhawatirkan belum putus masa perawatan kepemeliharaan tersebut akan rusak dan hancur akibat dari air hujan. Tegas Cak Culai
Masih dalam penjelasan Cak Culai,” Saya pernah melintas lewat jalan tersebut saat berangkat ke ladang (kebon) saya melihat pekerjaan tersebut dikhawatirkan tidak bertahan lebih lama dan kokoh dari adukan semen dan pasir saja jelas di lihat Maya banyak pasir nya dan ke dua (2) Mobil yang melintas masuk dan keluar lokasi pabrik sawit itu bukan mobil kecil dengan kapasitas besar apa lagi dengan mobil tangki, Tutup CakCulai.
Kami akan lengkapi hasil temuan di lapangan dalam waktu dekat ini akan kami sampaikan baik itu dinas PU provinsi atau inspektorat serta kajati Lampung untuk di jadikan acuan serta memberikan penjelasan dengan masyarakat dan awak media.
Sampai berita ini di terbitkan tidak ada satu pihak dari pengawas yang Engan memberikan penjelasan dengan kami awak media.
Rilis team
#BERSAMBUNG#