TULANGBAWANG-LAMPUNG rakyatmerdekari.co.id Pupuk subsidi seharusnya bisa membantu petani dengan harga yang tidak mahal dan penjual sudah di tentukan oleh pemerintah, ternya tidak bagi petani kampung Panca Mulia, pemilik kios Ferdi telah menjual pupuk bersubsidi Rp. 360 untuk Urea dan Ponsk yang di jual di petani sawah kampung Panca Mulia Kabupaten Tulang Bawang Provinsi Lampung.
Saat kami awak media menggali lagi lebih dalam terkait sanggahan salah satu Redaksi MITRA TRIBRATA NEWS yang di Lampung ini menyanggah berita yang menyatakan tidak sesuai fakta dan Nara sumber dan berkata kami awak media tidak ada konfirmasi terkait penjual harga pupuk subsidi yang di berita berapa pekan lalu dengan harga Rp. 350.000 (Tiga Ratus Lima Puluh ribu rupiah).
Ternya tidak terimanya Ferdi dengan harga di atas tersebut, ternya dia menjual harga pupuk subsidi Rp. 360. 000 (Tga ratus enam puluh ribu rupiah) setelah hasil dari kami awak media menggali lebih dalam lagi dengan petani padi ibu ibu yang tidak mau di sebut nama nya. Sebut saja itilawati (65) tahun. Itilawati saat di konfirmasi Rabu. 26/03/2025 Pukul 12:07 WIB. Saat sedang dalam kegiatan menjemur padi di depan pekarangan rumah, hasil panen di sawa.
Di lansir dari salah satu media online https://www.mitratribratanews.my.id/2025/03/pemilik-kios-bakti-tani-bantah-tuduhan.html?m=1 yang menyatakan di berita tersebut wartawan media rakyatmerdekari.co.id berita tidak sesuai fakta dan pemilik toko tidak pernah di konfirmasikan oleh wartawan, saat di sayangkan kaperwil Lampung media tersebut justeru bersebelahan pihak dengan tidak berimbang, setidak nya kaperwil tersebut harus kordinasi dengan wartawan rakyat merdeka,
Setelah kami awak media menelusuri salah satu kaperwil wartawan media online MITRA TRIBRATA NEWS itu adalah keluarga dari Ferdi yang memiliki toko kios pupuk subsidi yang di duga beking Ferdi menjual pupuk subsidi di atas harga (HET)
Anderiyadi adalah salah satu ketua organisasi media online yang ada di tulang bawang, tapi kelakuan seperti orang yang tidak paham dengan aturan jurnalis semudah itu berkata kami awak media tidak konfirmasi dengan Ferdi Pemilik toko dan akan melaporkan kami yang memberitakan berita ke pihak polres.
Pantas selama ini Ferdi merasa benar dan tidak merasa salah dengan harga yang di jual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) karena di beking oleh media, media yang seharusnya pro dengan rakyat kecil bukan menutupi kesalahan para bajingan yang meraup untung lebih besar dengan mencekik leher para petani, Ferdi banyak memiliki kios pupuk subsidi, salah satunya di tulang bawang barat, karena sudah banyak bermasalah toko tersebut di serahkan dengan orang lain, saat kami konfirmasi dengan pemilik kios Agus menjelaskan tahun 2024. Toko tersebut yang menjual pupuk adalah Ferdi, saat ini Ferdi sudah tidak jual di sini lagi. Papar Agus
Presiden RI Prabowo dalam program untuk membangun suasembada dalam pertanian telah menambah kuota pupuk subsidi agar petani bisa bangkit dan sejahtera dalam masa kepemimpinannya, peteni dan masyarakat kecil jangan di bikin susah ucap presiden Prabowo, ini yang patut kita apresiasi dan di dukung penuh dalam masa kepemimpinannya.
Harapan kami masyarakat agar supaya pemain pupuk subsidi yang nakal bisa di berikan sangsi tegas dan beri epek jera bagi pemain lama dalam dunia pupuk, di kabupaten tulang bawang ini pemain pupuk subsidi yang nakal tidak pernah merasa epek jera dari kerakusan dan menyebabkan petani selalu rugi dan menderita.
Polres tulang bawang Polda Lampung agar bisa menerjunkan team nya dan bisa menyeret mereka ke pengadilan serta buka hasil laporan mereka di distributor serta buka hasil laporan distributor juga di sana banyak pemain yang nakal, dalam temuan kami selama ini tidak sedikit distributor yang bermain mata dengan para kios yang nakal.
Salah satu Kios Bhakti Tani dan
CV MATAHARI TERBIT AGRO ini perlu di audit lebih dalam, banyak sekali di duga kecurangan selama ini yang mereka buat dengan alasan tertentu untuk melabuhi para media dengan cara alasan tertentu mereka menjual di atas harga (HET)
Kios Bhakti Tani ini sudah seringkali melakukan kesalahan dalam penjualan pupuk bersubsidi dengan asalan biaya tambahan ongkir dan uang kas kelompok, untuk cara mereka melabuhi awak media, cara seperti ini lah yang mereka ajar ke petani, dengan terpaksa petani harus ikuti meskipun berat rasanya dari pada tanaman para petani tidak di pupuk, jika tidak di pupuk akan lebih parah lagi mereka merasakan kerugian hasil Penen. Ucap salah satu kelompok petani Sumber Rahayu saat di wawancara oleh awak media. Pungkas Tikno.
Sampai berita ini di terbitkan Ferdi selaku pemilik Kios saat di hubungi melalui sambungan WhatsApp tidak menjawab dan tidak membalas paparan dan video yang kami kirim di WhatsApp hasil temuan kawan kawan media di lapangan. (Rmri : Chop)