Pesisir Barat // rakyat merdekari co .id 13/12/2024
Peratin Yunengsih pekon pagar bukit kecamatan Bangkunat kabupaten pesisir barat dihadapan media ini menyampaikan dan menceritakan tentang apa yang telah terjadi terkait berita yang mengada ada , bahwa menyanyangkan atas pemberitaan yang dimuat disalah satu media online yang saat itu dihadiri oleh salah satu oknum yang mengaku wartawan berinisial atau dikenal dengan panggilan (U), tapi yang memberitakan inisial (S) dia hadir saat itu tapi justru dia yang atas nama cari dan rilis berita, betapa terkejut saya bahwa ditulis dalam rilisan berita oleh pihak lain(S) /wartawan lain yang berjudul ” sangat disayangkan tindakan oknum peratin di bengkunat pesisir barat,minta kader posyandu mundur karena tidak ikut mendukung paslon bupati 02″yang intinya seolah olah peratin pagar bukit memaksa para kader dan apatur pekon untuk ikut mendukung pilkada pesisir Barat no.urut 02.
Pada hal yang saya sampaikan dalam rapat pembinaan internal pekon tersebut adalah ” bahwa saya mengatakan “Bagi yang tidak seirama dan tidak suka dengan kinerja saya, silahkan mengundurkan diri, karena SK semua apatur pekon dan kader dibuat oleh peratin” kan terlalu jauh maknanya antara berita dan ucapan saya, jangan di pelesetkan dong bahkan ditambah tambah, bukankah berita yang baik dan bemar itu bersifat ori/asli dan fakta saat itu, wajar kan saya cari tau pada ahlinya tentang kerja insan pers yang baik.
Lanjut Peratin Yunengsih bahwa isi tulisan itu tidak benar dan fitnah belaka, padahal yang benar pada senin 2/12/2024 lalu saya mengumpulkan semua aparatur pekon pagar bukit kecamatan bangkunat kabupaten pesisir Barat guna pembinaan dan pengarahan yang kami gelar kegiatan secara rutinitas dalam hal evaluasi kerja para aparatur dan kader pekon pagar bukit dalam menyikapi.semua bentuk berbagai persoalan yang ada di pekon, demi pelayanan yang maksimal pada masyarakat.
Masih kata peratin Yunengsih, bahwa dari awal saya sudah katakan pada oknum wartawan (U) untuk tidak menghadiri karena ada rapat tertutup terkait pembinaan internal aparatur pekon serta para kader,
tentu harapan tersebut seharusnya disikapi secara profesional oleh oknum tersebut, ya kan.. ada saat kami rapat terbuka dan juga saatnya kami rapat tertutup, tinggal bagaimana pihak pihak dalam menilai serta memahami antara profesi dan pemerintahan pekon.
Lanjut peratin Yunengsih bahwa alangkah elok dan baiknya jika pihak yang kami maksud memahami juga ikuti cara kerja yang profesional dengan profesi yang dilakoninya, misal yang kami tau bahwa wartawan itu bekerja di payungi oleh UU No.40 tahun 1999 tentang Pers dan beretika dalam menulis pemberitaan berpedoman pada kode etik Jurnalistik atau ada panduan lain yang membuat seorang wartawan mampu menjaga nama baik profesinya.
Tegas peratin Yunengsih bahwa tolong pahami petunjuk profesi apapun, juga tolong hargai pihak lain termasuk kami para peratin/kades ketika ada acara khusus yang bersifat rapat tertutup dan kami memohon untuk tidak hadir atau kami tidak berkenan untuk dihadiri oleh wartawan, karena kita juga sama sama menyaksikan bahwa ada rapat rapat khusus yang bersifat tertutup, instansi atau institusi apapun ,tetap ada hal hal yang bersifat tertutup karena mengingat dan menimbang banyak hal tentunya.
Lebih jauh peratin Yunengsih merasa dirugikan oleh oknum wartawan yang memaksa ikut dalam rapat khusus pembinaan internal pekon saat itu, lebih parahnya pemberitaan dikasih ke oknum wartawan lain, ya saran saya sekira gak bisa membuat berita/berkarya dalam dunia jurnalis jangan jadi wartawan, lebih lebih dikasih ke oknum wartawan lain, apa tidak melanggar Uu No.40 tahun 1999 dan kode etik jurnalistik, nurut saya akan merusak citra dan marwah insan pers yang saya anggap profesi sangat mulia, dimana sebelumnya sudah kami beri tau untuk tidak masuk dalam rapat dimaksud namun dia tetap memaksa harus hadir, saya jujur merasa agak aneh karena ini rutinitas pembinaan jajaran saya,
tentu saya antisipasi jika kemungkinan ada pembicaraan yang tidak pas, tentu terkait agar semua jajaran saya bekerja lebih lebih baik dan serius dalam bekerja pelayanan masyarakat, masa iya misal saya agak marah atau nada bicara tinggi di dengar pihak pihak lain, kalau alasan cari berita kan bisa tanya usai kami rapat pembinaan, saya yakin akan lebih elok dan profesional dalam menekuni profesi insan pers itu sendiri, dan mudah mudahan ini jadi pelajaran bagi saya dan semua pihak untuk lebih profesional dalan bekerja sesuai profesi masing masing tutupnya (Yasir).